top of page
  • Nodeflux

Mengenal Gerakan Menuju 100 Smart City

Updated: Aug 15, 2023



Pada era teknologi yang terus berkembang pesat seperti saat ini, konsep Smart City telah menjadi perhatian utama di banyak negara di seluruh dunia. Smart City atau Kota Cerdas merujuk pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang inovatif untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, efisiensi pelayanan publik, dan pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Salah satu program yang sejalan dengan ini adalah menciptakan 100 Smart City di Indonesia.


Lantas, apa saja fokus dari gerakan menuju 100 Smart City ini? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!


Gerakan Menuju 100 Smart City

Gerakan untuk mencapai 100 Smart City merupakan sebuah inisiatif yang melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kantor Staf Kepresidenan. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk memberikan panduan kepada Kabupaten/Kota dalam merencanakan Masterplan Smart City, sehingga dapat memanfaatkan teknologi secara maksimal, baik untuk meningkatkan pelayanan publik maupun mempercepat pengembangan potensi yang ada di masing-masing daerah.


Sebuah kota dapat dianggap sebagai Smart City apabila memiliki infrastruktur dasar yang lengkap serta sistem transportasi yang efisien dan terintegrasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat. Selain itu, konsep Smart City juga mencakup peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan mengadopsi prinsip rumah dan bangunan hemat energi, penggunaan bangunan yang ramah lingkungan, dan pemanfaatan sumber energi terbarukan.


Tujuan Smart City di Indonesia

Dilansir dari laman Indonesia Baik, pemerintah akan fokus pada kebijakan dan strategi untuk secara efektif memanfaatkan potensi urbanisasi. Upaya ini bertujuan untuk membangun masa depan Indonesia sebagai kota yang berkelanjutan dan kompetitif dari tahun 2015 hingga 2045. Dalam rangka mencapai hal tersebut, pengembangan tata kelola Smart City di Indonesia menjadi sebuah keharusan. Tujuan dan komponen utama dalam perjalanan menuju kota berkelanjutan di Indonesia adalah sebagai berikut:

  1. Mewujudkan Smart Governance: Pengembangan e-governance dan mendorong partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan.

  2. Menyediakan Infrastruktur Cerdas: Pengembangan jaringan Informasi dan Teknologi, peningkatan sistem transportasi berbasis IT, serta pengembangan sistem informasi dan manajemen berbasis IT.

  3. Menciptakan Lingkungan Cerdas: Pengelolaan lingkungan berbasis IT, pengelolaan Sumber Daya Alam dengan pendekatan IT, dan pengembangan sumber energi terbarukan.

  4. Mendorong Kehidupan Cerdas: Meningkatkan aksesibilitas layanan pendidikan, mempermudah akses terhadap layanan kesehatan, mengembangkan peran media, serta memberikan kemudahan akses terhadap jaminan keamanan.

  5. Membentuk Masyarakat Cerdas: Peningkatan pendidikan dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang memiliki pemahaman teknologi, dukungan untuk penelitian, dan pengembangan karakter sosial budaya masyarakat.

  6. Mendorong Ekonomi Cerdas: Pengembangan citra kota (city branding), pembangunan wirausaha, dan pengembangan e-commerce.


Dengan implementasi komprehensif komponen-komponen ini, pemerintah berharap dapat menciptakan kota-kota di Indonesia yang cerdas, berkelanjutan, dan dapat bersaing di era digital.


Awal Kemunculan Smart City

Berdasarkan laman Kominfo, ide mengenai Smart City pertama kali diperkenalkan oleh IBM, perusahaan komputer terkemuka di Amerika Serikat. IBM memperkenalkan konsep ini dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup penduduk perkotaan. Untuk mewujudkan konsep Smart City ini, IBM menetapkan enam indikator yang harus dicapai. Indikator-indikator tersebut meliputi populasi perkotaan, lingkungan, infrastruktur, ekonomi, mobilitas, dan konsep kehidupan cerdas. Dengan mengoptimalkan keenam indikator tersebut, konsep Smart City bukanlah hal yang tidak dapat dicapai. Namun, masing-masing indikator dapat difokuskan atau ditingkatkan secara terpisah.


Sebagai contoh, kota Kopenhagen di Denmark fokus pada pengoptimalan bidang lingkungan dan karena itu diakui sebagai salah satu Smart City terbaik di dunia. Sementara itu, Seoul, ibu kota Korea Selatan, memusatkan perhatian pada pelayanan publik dalam bidang teknologi informasi. Tidak mengherankan bahwa kota ini memiliki jaringan internet tercepat di dunia.


Di Indonesia sendiri, konsep Smart City diperkenalkan oleh pakar ITB, Suhono S. Supangkat. Konsep Kota Cerdas adalah tentang memberikan solusi dengan cepat dan akurat kepada warga kota. Menurut Suhono, konsep Smart City ini mencakup beberapa komponen pendukung, antara lain: ekonomi cerdas, masyarakat cerdas, tata kelola cerdas, pemerintahan cerdas, mobilitas cerdas, lingkungan cerdas, dan kehidupan cerdas.


Pada akhirnya, mencapai visi 100 Smart City bukanlah tugas yang mudah, tetapi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup, efisiensi, dan keberlanjutan dalam perkotaan. Dengan adopsi teknologi yang cerdas dan berkelanjutan, Smart City dapat menjadi solusi bagi tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi oleh kota-kota di seluruh dunia. Melalui kerjasama, inovasi, dan komitmen bersama, gerakan menuju 100 Smart City dapat mewujudkan masa depan perkotaan yang lebih baik.


Artikel menarik lainnya :

bottom of page